MAKNA KEADILAN ALLAH SWT

Keadilan:

Adil: meletakan sesuatu pada tempatnya.

Karena segala sesuatu mempunyai kapasitas yg berbeda²

Adil bukan diukur dari kesamaan, tidak sama bukan berarti tidak adil, sama bukan berarti adil.

Ada yg kaya dan ada yg miskin, ada yg ganteng ada yg biasa, ada yg sehat ada yg sakit.

Dimana letak keadilan Allah dalam fenomena seperti itu,? Kenapa Allah memberikan kesehatan kepada A tidak memberi kesehatan pada B, kenapa menganugerahkan anak kepada A, tidak pada yg B.? Memberikan kepada seseorang sesuatu?

• Allah SWT melakukan sesuatu itu sesuai dengan maslahat² hambanya, dan Allah SWT lebih tahu maslahat² hambanya, dan menempatkan sesuatu pada posisinya itu adalah perwujudan dari sifat kebijaksanaan Allah dan kebijaksanaan Allah kembali kepada keadilan nya.

• Ada tradisi di timur tengah, ketika mereka memanggil dokter mereka memanggilnya Hakim(yg bijaksana), dia disebut seperti itu karena Ia memberi Resep sesuai dengan maslahat pasiennya, 

begitu juga ketika Allah SWT memberikan hamba dengan kekayaan dan yg lain tidak mungkin yg kaya itu kemudian kekayaan nya untuk bermaksiat, atau yg cantik dan yg tidak mungkin kalau cantik nanti akan bermaksiat dengan kecantikan itu.

Maka seorang mukmin sejati akan menerima apa yg diberikan oleh Allah SWT, akan menerima bagiannya.

Karena kita tahu Allah SWT maha bijaksana, tau apa yg maslahat bagi kita apa yg mudhorot bagi kita.

Ketika kita menghamba kepada Allah tidak ada lagi pertanyaan kenapa engkau memberikan kekayaan kepada A tidak padaku? Kenapa³ dll. Karena kita yakin Allah SWT yg maha bijaksana tahu apa yg maslahat bagi hamba² nya dan tahu apa yang mudhorot bagi hamba²nya. Tidak ada yg membuat kita menuduh bahwa Allah SWT tidak adil.

Disitu juga ada Ujian sebagaimana tempatnya di Dunia, dan Allah SWT memberi ujian di dunia ini sesuai kapasitasnya juga.

Orang tidak diberi nikmat juga agar ia berdoa dan Allah SWT ingin mendengar Do'anya.

Jika do'a untuk kebaikan untukku itu diperlambat itu karena Ilmu mu ya Allah swt. Allah SWT yg maha mengetahui, sabar dan berkali² memberi kesempatan bagi kita yang selalu berpaling dari Allah SWT.

Mengutip Ceramah dari: Syeikh Ahmad Fatlawi, 22/03/25