Mengapa Isfahan Disebut 'Nesf-e-Jahan' (Separuh Dunia)?

Abdullah Rodhy
By -
0

 Mengapa Isfahan Disebut 'Nesf-e-Jahan' (Separuh Dunia)?



Isfahan, salah satu kota tertua di Iran, menyimpan julukan yang sangat istimewa: "Nesf-e-Jahan" , yang berarti "Separuh Dunia" . Julukan ini bukanlah sekadar pujian biasa, melainkan pengakuan atas kejayaan Isfahan sebagai pusat peradaban, budaya, dan arsitektur pada masanya. Lalu, apa yang membuat kota ini layak mendapat gelar bergengsi tersebut? Simak ulasan lengkapnya!

1. Lahir dari Kejayaan Dinasti Safawi

Pada abad ke-16 hingga ke-18, Isfahan menjadi ibu kota Kekaisaran Safawi di bawah pemerintahan Shah Abbas I . Di era inilah kota ini mengalami transformasi besar. Shah Abbas membangun Isfahan sebagai pusat politik, ekonomi, dan budaya dengan desain kota yang simetris dan megah. Ia memboyong para seniman, arsitek, dan cendekiawan ke Isfahan, menjadikannya pusat pertukaran ide antara Timur dan Barat.



Fakta Menarik:

  • Shah Abbas pernah berkata: "Isfahan adalah separuh dunia, dan siapa pun yang belum melihatnya, belum melihat keindahan sejati."
  • Kota ini menjadi simbol toleransi beragama, dengan komunitas Muslim, Kristen, Yahudi, dan Zoroastrian hidup berdampingan.

2. Arsitektur yang Mencerminkan Keagungan Dunia

Isfahan adalah kota yang dibangun dengan presisi matematis dan filosofis. Di sini, arsitektur bukan hanya tentang bangunan, tetapi juga tentang harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan. Contohnya:

  • Lapangan Imam (Naqsh-e Jahan) : Salah satu alun-alun terbesar di dunia, dikelilingi oleh masjid, istana, dan pasar yang dirancang simetris.
  • Masjid Sheikh Lotfollah : Keindahan kubah biru dan keramik mozaiknya menjadi bukti keahlian seni Persia.
  • Jembatan Si-o-Se Pol dan Khaju : Simbol teknologi irigasi dan estetika yang memukau.


Makna Filosofis:
Desain kota Isfahan mencerminkan pandangan dunia Persia kuno, di mana kota adalah miniatur alam semesta. Simetri, proporsi, dan keteraturan arsitekturnya dianggap sebagai cerminan dari keseimbangan kosmis.

3. Pusat Ilmu Pengetahuan dan Seni

Isfahan pada masa Safawi adalah rumah bagi para ilmuwan, penyair, dan seniman terkemuka.

  • Observatorium Ulugh Beg : Meski lebih terkenal di Samarkand, tradisi astronomi Persia tetap hidup di Isfahan.
  • Seni Miniatur dan Kaligrafi : Kota ini menjadi pusat perkembangan seni visual yang memadukan gaya Timur Tengah dan Asia Tengah.
  • Puisi dan Sastra : Penyair seperti Saib Tabrizi mengabadikan keindahan Isfahan dalam syair-syairnya.


4. Kota yang Menyatukan Peradaban

Isfahan terletak di persimpangan Jalur Sutra, jalur perdagangan terpenting antara Asia Barat dan Timur. Kota ini menjadi tempat bertemunya pedagang, diplomat, dan musafir dari berbagai penjuru dunia.

Pengaruh Global:

  • Barang-barang mewah seperti sutra, rempah, dan keramik diperdagangkan di sini.
  • Gaya arsitektur Isfahan dipengaruhi oleh tradisi Bizantium, China, dan India.

5. Julukan yang Melegenda

Seorang penyair Persia abad ke-17, Bashar Zadeh , pernah menulis:
"Isfahan nesf-e jahan ast, va jahan nesf-e Isfahan."
(Isfahan adalah separuh dunia, dan dunia adalah separuh Isfahan).

Pernyataan ini menggambarkan keyakinan bahwa Isfahan memiliki segala hal yang dimiliki dunia: keindahan alam, kekayaan budaya, dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Mengapa Julukan Ini Masih Relevan Hari Ini?

Meski kejayaan Safawi telah berlalu, Isfahan tetap mempertahankan pesonanya. Kota ini:

  • Menjadi situs warisan UNESCO berkat arsitektur yang terjaga.
  • Tetap menjadi pusat kerajinan tangan seperti karpet Persia dan perak.
  • Menarik jutaan wisatawan yang ingin menyaksikan "separuh dunia" dengan mata kepala sendiri.


Isfahan adalah bukti bahwa julukan "Nesf-e-Jahan" bukanlah hiperbola. Kota ini adalah perpaduan sempurna antara warisan sejarah, kecanggihan arsitektur, dan kekayaan budaya yang menginspirasi dunia. Jadi, apakah Anda siap untuk menjelajahi separuh dunia ini? 🌍✨


Lihat lebih jelasnya di Chanel Youtube Kami!:





Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)